"Janganlah kamu menjadi budak (hamba) seseorang, karena Allah telah menciptakan kamu dalam keadaan merdeka". (mutiara kata Ali bin Abi Thalib) Kata-kata ini mengingatkan kita pada satu kisah sahabat Rasul yang bernama Bilal Ibn Rabbah yang merupakan gambaran manusia yang memiliki jiwa merdeka yang amat kental, ketika disiksa tak pernah putus asa melafazkan "Ahad! Ahad! Ahad!" yang menjadikannya mampu bertahan, karena dia memilih untuk merdeka.
Manusia yang merdeka akan melahirkan para pemikir yang baik dan ikhlas, karena dengan kemerdekaan itu dia tidak ragu-ragu untuk melangkah, seperti halnya Bilal Ibn Rabbah, yang dengan gigih mempertahankan imannya.
Kisah diatas adalah satu contoh. Lalu seperti apakah hidup merdeka itu?
1. Bila tidak disiksa oleh banyak keinginan
Memiliki suatu keinginan adalah suatu hal yang manusiawi, bahkan manusia
Bisa maju dan berprestasi karena keinginan. Akan tetapi jika hidup diperbudak keinginan maka kebahagiaan hidup akan terampas, ibadah, waktu, pikiran, tenaga bahkan biaya.
2. Bila bebas dari perbudakan nafsu
Nafsu adalah bagian dari karunia Allah yang melengkapi kehidupan kita menjadi bahagia. Namun kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu, bila kita tidak ingin setiap saat memikirkan kemaksiatan
3. Bila tidak diperbudak asmara
Salah satu yang menghiasi hidup kita adalah cinta. Tetapi kadang kita melihat banyak orang yang terjerumus karena cinta yang buta. Karena itu mari kita jauhi percintaan yang tidak disukai dan tidak dijalan Allah.
4. Bila mau jujur
Setiap saat kita berbohong, maka itu akan menjadi penjara bagi kita. Karena kita akan selalu was-was kebohongan kita akan diketahui yang mengharuskan kita berbohong seterusnya.
5. Bila mau tawadhu
Rendah hati adalah kunci bahagia. Ketawadhuan tidak akan pernah menghinakan, bahkan sebaliknya akan bisa mengangkat derajat seseorang. Adalah mimpi kita bahagia jika kita menjadi orang yang sombong dan takabur. Rasulullah bersabda "Tiada masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi kesombongan" (H.R Muslim)
6. Bila mau ikhlas
Ikhlas adalah kunci kemerdekaan hati. Orang-orang yang ikhlas tidak akan pusing dengan penilain manusia. Karena yang dia pikirkan adalah yang terbaik dan kepuasan dengan penilaian Allah yang melimpah.
7. Bila mau tawakal
Semakin banyak tergantung pada sesuatu, kita akan takut kehilangan sesuatu. Tapi bergantung pada Allah, akan memuaskan karena Allah menggengam segala yang kita butuhkan. Orang-orang yang tawakal kebutuhannya dicukupi oleh Allah sebagaimana firmanNya dalam Al qurfan surat Athhthalaaq 65:3 yang artinya ".. dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah telah melaksanakan urusan yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"
Nah, marilah kita gigihkan usaha kita, ikhtiar kita serta ketawakalan kita. Agar senantiasa bisa menjadi manusia yang dapat menikmati kemerdekaan dalam hidup ini.
(dari berbagai sumber)
0 Komentar untuk "Makna Kemerdekaan"
Berikan Komentar Anda