Semoga Keberadaan Blog Ini Dapat Memberikan Informasi Yang Bermanfaat Bagi Anda

Internet Menyebabkan Penyakit Hipokondriasis

Informasi tidak selamanya baik. Kelebihan informasi dapat merusak kesehatan kita. Meski saya termasuk orang yang rutin berolahraga, ternyata tetap ada penyakit yang menjangkiti. Dan yang satu ini gara-gara internet! Kali ini saya mau posting santai saja tentang penyakit ini.

Semenjak pindah ke daerah Bandung, saya mendapatkan akses internet via kabel. Tentu saja kecepatannya berbeda dengan dial-up. Jauh lebih cepat. Dahulu saya pengguna Centrin, namun sekarang saya berlangganan servis milik Melsa. Akses internet 24 jam inilah yang menyebabkan saya sebentar-sebentar melakukan search di Google.


The Health Phobia

Kemudahan mendapatkan informasi memicu penyakit psikologis.

Salah satunya adalah hypochondriasis, yang seringkali juga disebut health phobia. Hipokondriasis menurut Wikipedia adalah tekanan psikis akibat kekhawatiran menderita penyakit parah. Rasanya paradoksal juga sih, karena kalau saya sadar bahwa saya seorang hipokondrian, seharusnya saya bersikap lebih cuek. Nyatanya tidak.

Saya dulu termasuk orang yang cuek. Hidup berantakan. Jauh dari kesan higienis.

Namun cara pandang saya berubah semenjak ada akses internet di Bandung. Suatu ketika saya mengalami gatal di sekitar kemaluan dan banyak kencing di malam hari. Mungkin karena belum mandi dan kebanyakan minum (ini alasan yang paling rasional). Namun entah kenapa saya iseng search di Google tentang simptom tersebut. Hasilnya? prostate cancer alias kanker prostat.

Saya akui, hal tadi membuat saya kelabakan. Malam itu saya tidak jadi tidur. Malahan searching metode-metode pencegahan kanker prostat, penyakit pembunuh kaum pria.

Ketika semuanya berlalu (saya sekarang sudah tidak mengalami simptom tersebut, yang artinya kemungkinan besar saya tidak terkena kanker prostat), saya jadi merasa bodoh sendiri.

Sisi positifnya : saya jadi peduli dengan pola hidup sehat.

Eh… belum lama kejadian tadi, suatu pagi saya muntah-muntah (nausea) karena ada rasa tidak enak di mulut. Mungkin karena malamnya saya salah makan. Gobloknya, saya kembali searching di Google. Hasilnya search-nya? Brain tumor atau tumor otak!

Tidak perlu diceritakan kelanjutannya.

Evil Information

Itulah internet. Mencari informasi dari internet bagai menadah segelas air dari Niagara. Saking mudahnya mendapatkan informasi, sekarang kita jadi kebanyakan informasi. Akibatnya banyak informasi yang berlebihan, atau bahkan keliru.

Jika orang cuek seperti saya bisa terjangkit health phobia. Apalagi orang yang sensitif terhadap kesehatan tubuhnya? Tidak terbayangkan.

Tadi pagi, seorang teman bercerita tentang penyakit sariawan yang dia derita. Masalahnya, sudah dua kali bulan ini dia terkena sariawan. Dia pun mencarinya di Google. Coba tebak apa yang dia dapatkan? Yap! Seperti yang sudah saya duga : kanker rongga mulut.

Moral kisah di atas : internet bisa membuat kita sinting. Jangan-jangan suatu saat nanti bisul bisa dianggap tumor. Jangan heran pula apabila sakit punggung anda bakalan didiagnosa sebagai penyakit jantung koroner stadium awal.

Apabila sekian abad yang lampau manusia Romawi dan Timur Tengah menciptakan agama untuk menakut-nakuti sesamanya agar berbuat baik. Kini ada internet, yang menakut-nakuti kita agar tetap menerapkan pola hidup sehat. Dengan modus operandi yang ehm… lebih viral.

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Internet Menyebabkan Penyakit Hipokondriasis"

Berikan Komentar Anda

Back To Top